Minggu, 20 Mei 2012

16th Anniversary Sheila On 7


Delapanbelas Mei Duaribuduabelas..
Beli tiket udah dari (hampir) sebulan sebelumnya. Hehehe. Nggak lebay juga kaaan? Soalnya hmm ya saya emang suka banget bangeeeet sama satu band ini :D Nhaaaah, tiket pre-sale seharga 40 ribu sudah di tangan. Sedikit lega.. Saya beli 2 tiket. Nonton dengan siapa?? Temen dong. Cewek. Miris.. Hahahaaa
Denger-denger sih temen-temen juga ada yang nonton. Banyak kakak kelas juga. Lumayaaan lah yaa cuci mata dikit hehe. Hari demi hari berganti.. Mulai mendekati 18 Mei. Dan semakin mendekati hari H, pekerjaan saya semakin banyak. Ternyata penukaran tiket dibuka tanggal 18 juga. Matilah saya hampir tidak punya waktu selo untuk ngantri siang itu. Baiknya, ada temen saya namanya Alim (yang tadinya mau ngajak barengan ngantri) mau ngantriin penukaran tiket buat saya.
TAPI, ternyata harus bawa ID atas nama yang beli tiket itu. Nhaaaah repot juga kaaan.. Akhirnya saya sendiri harus datang kesana dan menggantikan antrian *ehem* temen saya (bukan Alim) yang sudah berbaik hati mengantrikan tempat untuk saya (walaupun masih di belakang -___-). Tapi yaa baiklah, tidak apa-apa.
Saat itu waktu menunjukkan hampir pukul 3 sore. NAH saya ada kumpul persiapan lomba buat besok pagi. Bingung deh.. Kemudian muncullah sesosok makhluk cantik bernama Pepen. Jadinya nitip ke dia deh J
Ngeeeeeeng buru-buru balik ke tempat futsal. Selesai rapat, pulang sekitar jam 5 sampai rumah dengan kepala yang beeeerat banget gara-gara flu dan migrain yang nggak tepat banget di saat-saat genting seperti ini. Mandi dandan blabla blaaaa.. Janjian sama Rifka, harusnya sekitar jam setengah 7 aku udah berangkat jemput dia. Tapi Tuhan berkehendak lain :’)
Mencari kunci motor yang nggak ketemu-ketemu, dengan keburu-buru karena petir disko di luar sana dengan semilir angin yang agak nggak nyantai. Takut kehujanan di jalan, nggak cantik banget kan nanti jadinya? Hmm.. Ketika kunci motor belum ditemukan, hujan turun dengan lebatnya :’) Singkat cerita, mbak Pepen dengan baik hati menjemput kami. Akhirnya kami (Pepen, mas Pret, aku, Rifka, Ipeh dan Alim) bergerak ke Grand Pasific. Ngeeeeng...
Oh iya, sebelumnya saya sudah mengingatkan Pepen (karena dia memang paaarah pelupanya) “Fenn, tiketnya nggak ketinggalan kan?”. “hahahaha....” (aku lupa dia jawab apa, intinya dia nggak lupa). Namun apa yang terjadi ketika kami tiba di Grand Pasific pukul 20.00 (ini udah telat setengah jam)?!?? Di depan pintu, Pepen panik ngubek-ubek tasnya. Dan ternyata TIKETNYA KETINGGALAN, SODARA SODARAAA !!
Dyaaaaaarr !! Saya tau sihh, mukanya Pepen udah nggak enak banget kayaknya. Sama saya terutama hehe. Yaa karena biasanya saya sering ngambek dengan hal-hal yang menyebalkan semacam ini. Tapi entah kenapa waktu itu saya santai-santai saja. Yaudah deh kita pulang lagi, menuju Perumahan Wirosaban Barat nun jauh di selatan sana.
Untung yang nyetir mas Pret. Nggak ngebayangin deh kalau Pepen yang nyetir di saat-saat kayak gini. Kesetanan mungkin jadinya nanti. Nah, kita pulang dan balik lagi ke Grand Pasific itu udah sekitar jam 21.00. Disana juga udah ada Fafa yang menanti kedatangan kami karena tiketnya juga ada di tangan Pepen. Finally, masuklah kami semua ke dalam hingar bingar perayaan hari jadi Sheila On 7 ke 16 itu. Nggak papa lah yaa, telat 1,5 jam hahaha
KEREN !! Closing dengan Melompat Lebih Tinggi, Om Duta ganteng dan kawan-kawan menutup konser 3 jam malam itu dengan semarak. Tapiii, ternyata ditambah lagi dengan a sweet song, Sebuah Kisah Klasik. Whatta sweet night..

Bersenang-senanglah..
Karena waktu ini akan kita rindukan di hari nanti
Sebuah kisah klasik untuk masa depan

Tapi nggak tau kenapa, rasanya saya kurang menikmati konser ini. Kurang excited gitu. Nggak tau karena kecapekan, gara-gara migrain ini atau kenapa. Enggak jingkrak-jingkrak kayak biasanya. Tapi tetep keren banget kok :D Tunggu aja lah next concertnya.. 

Satu lagu yang hmmmmmmm, Terimakasih Bijaksana :’)

Percaya apapun yang akan terjadi nanti
Kau tetap pesona rahasia di lagu ini
Tak peduli berapakah berat badanmu nanti
Kau tetap yang ter..muah dihati

Kuakui ku tak hanya hinggap di satu hati
Kutakuti ku terlalu liar tuk dimiliki
Walau begitu semua hanya persinggahan ego ku
Sifatmu tlah merobohkan aku

Dan waktupun terus berlari
Dan akupun semakin mengerti
Apa yang akan ku hadapi
Apa yang akan aku cari

Aku tuliskan lagu sederhana
Untuk dirimu yang sangat bijaksana
Memahamiku, dan mencintaiku
Apa adanya....
Apa adanya

Aku goreskan lirik sederhana
Untuk dirimu yang sangat bijaksana
Memahamiku dan mencintaiku
apa adanya....
apa adanya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar