.....adalah ketika
kamu pergi, itu merupakan tempat dimana kamu selalu ingin kembali. Tempat dimana
kamu merasa nyaman, aman, mendapat dan memberi kasih sayang. Tempat ketika kamu
tinggal, kamu berharap akan selamanya...
Sebenarnya bukan melulu “tempat”, tapi konteks. Berupa tatanan, keadaan
dan orang-orang yang ada di sekitarku. Mereka keluarga, yang selalu menjadi
tempat tujuanku untuk ‘kembali’..
1. Keluarga (dalam arti sebenarnya, dalam arti sempit).
Bapak, Ibu, Kakak-kakakku, Nenek, Om, Tante, Budhe, Pakdhe, Sepupu,
Keponakan. Nggak perlu saya sebutkan semuanya kan? Meskipun sebenarnya, tidak
semua nenek saya anggap sebagai keluarga. Tidak semua sepupu, keponakan,
pakdhe, budhe saya anggap sebagai keluarga. Karena yaaa itu tadi, tidak semua
yang mempunyai hubungan darah dengan saya adalah ‘keluarga’ bagi saya. Karena mereka
tidak memberikan kenyamanan bagi saya, bahkan terkadang bertemu saja saya enggan.
Entahlah...
Rifka, Gempa, BJ’s : Ijah Ifa Greta Ayumi Este Kuncrud Fendra Cirta..
dan sahabat-sahabat saya yang lain.
Anggaplah saya orang yang sangat cuek. Kalau anda mengenal saya, anda
pasti bisa berkata seperti itu. Tapi, bila anda mengenal saya lebih jauh, anda
akan tahu bahwa saya tidak akan pernah bisa bersikap cuek terhadap
sahabat-sahabat saya. Kalau mereka tahu, ataupun merasa..
Apa perlu saya ceritakan berapa puluh kali saya menangis gara-gara
sahabat-sahabat saya? Hey, mereka saja tidak pernah tahu J Saya sayang mereka. Kebanyakan
dari mereka menganggap saya sebagai orang yang riang, bebas, tidak punya beban.
Karena apa? Karena saya ingin agar mereka mau berbagi beban mereka dengan saya.
Sejujurnya, saya lebih suka menjadi ‘tempat sampah’ yang menampung keluh kesah
dan kesedihan mereka. Dengan begitulah saya bahagia. Saya bisa mengenal dan
mengerti mereka. Dengan cara itulah saya merasa berharga, dibutuhkan.
Saya tahu, terkadang kalian sungkan untuk sekedar bercerita atau
mengajak saya makan siang dan sebagainya. Kalian tahu bahwa saya sibuk. Tapi sesibuk-sibuknya
saya, saya akan tetap ada ketika kalian butuh. Dan saya tahu bahasa dan gelagat
kalian ketika kalian ada masalah, percayalah..
Memang akhir-akhir ini saya sendiri merasa bahwa saya mulai tertutup
dengan sahabat-sahabat saya, anak-anak BJ’s dan semuanya. Entahlah...
3. ‘Kakak’
PASCAGARA Mas Blek, Mas Hanif, Mas Ipun, Mbak Ella, Pandu, Ajik,
Yapenk, Fasfakh, Vira, Blkc..
Di lingkungan ini, saya nyaman. Saya merasa mendapatkan kasih sayang. Bersama
mereka saya bisa bermain, tertawa, lepas, berfikir, bebas. Saya sering berkata
kepada mereka, “kenapa semuanya kalo ketemu aku bawaannya curhaaat mulu??”
Karena memang, mereka semua sering curhat pada saya. Saya memegang ‘kartu’
mereka. Saya dimintai pertimbangan terhadap apa yang mereka ragukan, tentang
apa saja yang ingin mereka putuskan. Disana saya dibutuhkan..
Keluarga, sama saja dengan rumah. Bedanya, bukan rumah secara materiil.
Selalu mengundang saya untuk kembali..
Meskipun saya tahu, saya tidak akan pernah merasakan ‘pulang’ ketika
saya tidak pernah ‘pergi’. Maka saya juga punya kehidupan lain diluar ‘keluarga’
saya ini. Tapi tetap saja, mereka selalu membuat saya rindu untuk bertemu,
berkumpul, dan....merasa dibutuhkan.